Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Menapaki Si Cantik Inerie

Kembali bertemu dalam posting saya yang sudah super duper basi, saya akan bercerita mengenai pengalaman saya mendaki gunung di bulan Desember 2014. Setelah pulang dari Riung dan kembali melanjutkan tugas saya di Bajawa, di akhir pekan kami berencana untuk mendaki Gunung Inerie yang menjulang megah di Bajawa. Kali ini kami tidak berjalan berdua tetapi ada tambahan seorang laki-laki sesame staf yang bersedia ikut dalam perjalanan. Saya dan si senior memang belum pernah mendaki gunung dan ini adalah pendakian pertama dalam hidup kami, sementara si laki-laki hobi dan sudah berkali-kali naik gunung. Ya, setidaknya kami merasa sedikit aman untuk pendakian ini. Ohh ya Inerie sendiri artinya adalah perempuan cantik. Si cantik Inerie yang selalu membuat saya terkagum dan jika anda berminat mungkin juga bisa menonton sebuah film dokumenter yang dibintangi Lola Amaria dengan judul "Inerie". Ohh ya cukup sudah... Gunung Inerie dari Kampung Bena, abaikan punggungnya Kami berenc

Rote,Kabupaten Selatan Indonesia

Lama sudah saya tak bercerita kembali di blog ini. Baiklah kali ini saya akan menyapa kembali dengan tulisan ala-ala travel blogger yang sedang hits dan mungkin juga sedang saya khayalkan saat ini. Setelah saya kembali dari perjalanan panjang saya di Kabupaten Ngada dan menikmati kembali Kota Kupang tempat tinggal tercinta di pertengahan bulan Desember 2014. Saya berkantor selama kurang lebih seminggu dan kemudian mendapatkan jatah libur natal. Saya sudah merencanakan liburan ini sejak jauh-jauh hari dan kali ini saya tidak berjalan sendiri seperti biasanya, ada seorang partner yang rela terbang dari sebelah barat demi menemui dan berjalan bersama saya :) Setelah merayakan natal, kami berjalan menuju Pelabuhan Tenau dengan menumpangi taksi. Di kupang, taksi adalah mobil pribadi yang siap kita telepon kapan saja dan menetapkan tarif per jam atau tujuan. Biasanya sekitar 70-80 ribu untuk 1 tujuan. Kami menumpang kapal cepat Express Bahari dengan harga Rp 140.000 menuju Pelabuhan B

Ku (H)Ajar Kodrat

Ku buka social media, membahas perempuan dan laki-laki Kau ucap “Kodrat perempuan seperti itu” Siapa kamu sehingga berani berucap kodrat? Tahukah kamu apa itu kodrat? Ku baca halaman depan surat kabar Judulnya “Jangan lupa kodrat” Siapa kamu yang berani menulis judul itu dan menyuntingnya hingga terbit di surat kabar? Padahal isinya hanya seorang pejabat perempuan yang hobi jalan-jalan, cantik, dan berkeluarga Tahukah kamu apa itu kodrat? Heii orang-orang dangkal yang hobi berucap kodrat, ingatlah bahwa kita masih sama-sama punya tubuh, otak, dan alat kelamin Coba kau buka kamus dan otakmu agar kau tau apa arti kodrat dan jangan sedikit-sedikit kau ucap ketika membahas perempuan dan laki-laki Aku percaya Tuhan tidak menciptakan orang-orang yang selalu menggunakan kata “kodrat” untuk membela atau menjatuhkan diri Karena Tuhan hanya menciptakan kita dengan alat kelamin yang berbeda!   Perempuan yang sedang belajar Namosain, 14 November 2015

5 Hal yang Akan Mengubah Ekspektasimu tentang Nusa Tenggara Timur

Setelah melihat banjirnya web startup yang berbicara topik bermacam-macam, saya iseng menulis dan ternyata dipublish di sebuah web startup traveling. Sungguh perasaan saya campur aduk, kali pertama bagi saya menulis di media online dan dibaca oleh ratusan orang. Mari lihat artikel yang saya tulis... Sebagai seorang pekerja sosial yang saat ini tinggal di Nusa Tenggara Timur (NTT), ada sangat banyak hal tentang tempat ini yang saya pikir harus saya bagikan, agar orang tak hanya mengenal NTT sebagai daerah yang kekeringan, miskin dan terbelakang; 1. NTT, sebuah provinsi yang terdiri dari banyak pulau Lepaskan penatmu di sini! Foto oleh Pritta Damanik Nusa Tenggara Timur ini unik, sebuah provinsi yang terdiri dari banyak pulau. Orang-orang sering menyebut FLOBAMORA, yang merupakan singkatan dari FLOres, SumBA, TiMOR, Alor. Ya, itu adalah pulau-pulau  besar yang ada di NTT. Selain pulau-pulau tersebut ada juga beberapa pulau lain yang cukup terkenal yaitu Rote, Sabu, Semau, Ado

PERUBAHAN

Sepuluh bulan sudah saya lalui di provinsi ini, mulai dari berkenalan dengan pekerjaan, tercebur dan ngap-ngapan menjalaninya. Hampir 4 bulan pertama saya lalui di luar tempat tinggal saya di Kupang. Ya, saya berstatus travel selama itu. Ketika sedang berada di lapangan, seringkali rasa rindu pada kamar yang berantakan tetapi tetap menjadi tempat ternyaman bagi saya selalu memanggil. Terkadang hanya pulang seminggu dan melanjutkan perjalanan kembali, koper pun tak sempat dibongkar. Pastinya banyak hal yang telah berubah dalam pengembaraan saya kali ini. Disini juga saya belajar menjadi pekerja lapangan ya sebelumnya saya idam-idamkan, ternyata tak semudah di pikiran saya. Butuh stamina luar biasa dan saya juga belum memahami mengapa saat itu saya bertahan tanpa segala sakit yang dulu sering mampir ke tubuh saya. Baiklah, saya akan tuliskan apa saja yang telah berubah ataupun pencapaian yang saya peroleh dalam 10 bulan terakhir 1. Saya berhasil naik pesawat dengan baling-baling

Taman Laut Riung 17 Pulau

Setelah menyampaikan materi dalam Pelatihan Kader dengan pengetahuan yang masih meraba-raba, akhirnya saya memulai pekerjaan di lapangan. Ya, saya akan live in di desa dan melakukan perekrutan sponsorship. Saya tinggal di sebuah desa yang cukup terisolir, sulit sinyal dan tanpa listrik. Rumah-rumah hanya mengandalkan lampu tenaga surya ataupun Genset. Bahkan kami juga membawa genset kecil ke desa. Tinggal di desa tersebut selama 4 hari dan bekerja cukup padat membuat saya banyak belajar. Budaya, kehidupan, keterbatasan namun sungguh saya menikmatinya. Apabila ditanya, di tempat manakah pengalaman live in paling berkesan tentunya saya akan menjawab di Bajawa! Foto saat live in di Bajawa, di bukit ini tempat kami biasa mencari secercah sinyal Sempat berdiskusi dengan si senior, kami pun memutuskan nekat berangkat ke Riung di akhir pekan. Sepulang dari desa kami bergegas menuju ke terminal dan mencari travel mana yang akan berangkat ke Riung, setelah menemukan dan meminta nomor

Bajawa

Setelah sebulan menetap di Kupang dan mempelajari pekerjaan saya, tibalah saya untuk berangkat ke lapangan dan travel pertama saya adalah Bajawa! Pertama kali mendengar nama kota ini dari senior saya di kampus yang telah terlebih dahulu bergabung di WVI dan dia yang banyak bercerita tentang pekerjaannya yang kemudian menginspirasi saya untuk bergabung di WVI. Saya benar-benar excited menyambut travel pertama saya menuju sebuah kabupaten di Flores dan bertemu dengan senior saya. Jauh sebelum keberangkatan saya juga sudah mencari-cari informasi di internet mengenai Kabupaten Ngada, pastinya mencari tempat wisata terlebih dahulu. Saya menemukan Kampung Bena, Taman Laut Riung 17 Pulau, Wawo Muda, dan Gunung Inerie. Sehari sebelum keberangkatan, saya berbelanja titipan teman-teman disana seperti se’I, jagung titi, dan kue ulang tahun. Esok harinya saya akan merayakan ulang tahun ke 23 disana. Saya berangkat menggunakan pesawat Transnusa di pagi hari, ini adalah kali pertama saya menaik

Percakapan Senja

Izinkan aku larut sendiri dalam ketenangan senja Mengapa kau harus menikmatinya sendiri? Karena sesungguhnya ketenangan itu mahal harganya Kenapa harus berenang di kolam kecil tak beriak, sementara ada lautan luas membentang? Karena kali ini aku ingin menikmati lautan dengan cara berbeda, memandang, basah namun tak menyentuhnya Kenapa harus keluar ketika di dalam terbukti lebih aman? Bukankah kita harus melihat keluar dan merasakan tidak aman baru bisa katakan di dalam lebih aman Mengapa harus pergi ke Timur, jika di Barat lebih nikmat? Kau belum rasakan hangat dan nikmatnya matahari timur, di timur kami lebih dahulu menikmati matahari yang pastinya lebih hangat dari yang kau rasakan Mengapa memilih pelosok daripada perkotaan? Disini kami menemukan tantangan baru, melihat dunia yang belum pernah kami lihat sebelumnya Kenapa harus berpanas-panasan di lapangan sementara ada tempat lebih nyaman untukmu? Karena terik matahari, rinai hujan dan senyum jauh lebih nikmat d

Tantangan Menulis Random 2015

SAYA BERANI SAYA AKAN MENCOBA!!! Tulisan pertama saya menjawab tantangan menulis random setiap hari Menulis random, belum pernah saya lakukan. Ingin mencoba aktif menulis kembali di blog ini tetapi seringkali saya terlalu banyak berpikir hingga kesulitan sendiri sebelum menuliskannya. Apakah tantangan menulis random sanggup membuat saya lebih rajin menulis dan apakah hasil yang terwujud pada akhir bulan Juni??? Jujur saya penasaran

HELLO NTT...

Di tanggal 29 September 2014, saya siap menapakkan kaki ke tanah timur yang pernah menjadi impian saya. Setelah menyelesaikan masa orientasi selama kurang lebih 1 bulan di National Office World Vision Indonesia, saya pun harus bersiap meninggalkan Pulau Jawa yang telah saya tempati selama 4,5 tahun terakhir. Setelah sebulan menikmati ibukota, saya akui berat untuk meninggalkan tempat itu tetapi kembali lagi saya mengingat bahwa saya harus siap untuk menjalani tempat baru yang pernah menjadi impian saya. Saya teringat ketika masih kuliah, saya pernah mengatakan bahwa saya nantinya akan bekerja di sebuah NGO Internasional dan menjelajah pelosok Indonesia. Seorang teman mengatakan bahwa kelak saya akan menjadi budak kantor sama halnya dengan dia yang sangat kesulitan untuk merasakan liburan tetapi saya menjawab, “Nggak ahh, ntar aku kerjanya di pantai dan gunung bukan di balik meja…” Ketika seorang teman mengatakan bahwa saya juga akan menjadi bagian dari penatnya Jakarta, saya menjawab

Tentang Sebuah Pekerjaan

Berapa lama kah saya tidak kembali mem posting sesuatu di blog? TIDAK TERHITUNG. Saya ingat terakhir kali menulis tentang skripsi dan kelulusan saya, mungkin itu tahun lalu. Di tahun 2014 apa saja yang telah terjadi? BANYAK, saya akan menuliskan perjalanan saya menemukan pekerjaan. Suatu hal yang saya idamkan sedari lulus kuliah, yaitu PEKERJAAN. Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa kelak setelah dinyatakan lulus oleh universitas, saya akan segera menemukan pekerjaan dengan standar gaji ideal yang tersusun dalam benak seorang freshgraduate. Ternyata tidak semudah itu kawan, bangku kuliah belum memberikan beberapa SKS berjudul “REALITA”. Tapi itu tidak masalah, ketika kuliah kita memang diajarkan untuk berpikir ideal dan mengkonstruksi standar sebatas pengetahuan kita, ketika lulus orang-orang akan menyambut dengan ucapan, “Selamat datang di kehidupan nyata…” Cukup lama waktu yang saya jalani dengan berstatus pengangguran, 8 bulan saya berusaha menemukan pekerjaan dari penuh s