Langsung ke konten utama

Perawatan Kulit Tukang Bapanas

Selama 2 tahun tinggal di Kota Kupang, ada banyak istilah yang saya kenal dan tentunya saya semakin ahli berbicara dengan logat Kupang yang kaya orang nge rap . Cuaca yang panas tentunya melekat erat dengan Kota Karang di pesisir teluk Kupang ini, orang-orang disini biasa menyebut “Bapanas” untuk panas-panasan atau berdiri di bawah terik matahari. Saya yang banyak berkegiatan di luar ruangan entah itu bekerja ataupun menyalurkan hobi tapaleuk (tukang jalan-jalan) tentunya sering terpapar matahari apalagi ketika ke tempat favorit saya yaitu PANTAI. Saya sangat menyukai pantai, dan paling anti ke pantai dengan menutup kulit karena takut hitam, IT’S A BIG NO! Mungkin karena saya cuek atau memang sangat menyukai pantai dan sinar matahari. Saya menikmati segala kegiatan di pantai mulai dari berenang, tidur-tiduran di pasir, berjalan menyusuri pantai, snorkeling, free dive, hingga scuba diving. Banyak yang penasaran mengapa saya tidak terlihat hitam atau menggelap dengan aktivitas bapanas yang memenuhi feed instagram. Oke saya akan berikan ceritanya…

Bapanas


Kulit saya memang termasuk jenis kulit badak yang cukup kuat menghadapi beberapa pencobaan seperti sinar matahari, coba-coba skin care, make up bahkan produk kadaluarsa (plis jangan ditiru). Saya gemar mencoba berbagai produk skin care dan make up sejak masa kuliah, walaupun produk yang saya coba memang sangat terbatas umumnya hanya yang masuk golongan drug store atau beberapa high end brand. Biasanya saya teracun oleh review-review di blog Indonesian Beauty Blogger ataupun female daily namun tetap saja semuanya tergantung kondisi keuangan. Saya juga berprinsip bukan karena saya tinggal di pinggiran dan bekerja di lapangan lantas membuat saya melupakan perawatan kulit dan juga kulit badak lantas saya jadikan alasan untuk tidak merawat kulit. 

Foto asli tanpa filter dan edit sehabis berenang seharian di Rote


Perawatan Harian

1. Pagi hari cuci muka dengan Facial Wash L’oreaL, tepuk-tepuk essence Secret Key tunggu beberapa detik hingga meresap, lanjutkan dengan moisturizer Secret Key. Saya memilih Secret Key karena tertarik pada beberapa review dan dikatakan mirip dengan SK-II yang tentunya belum sanggup saya beli dan kondisi kulit wajah yang juga tidak memiliki problem. Selesai dengan moisturizer, saya mengoleskan sun block Parasol yang murah meriah dan tetap menjadi idola tak lupa mengoleskan lip balm Sebamed yang juga memiliki SPF. Setelah skincare routine selesai barulah saya melanjutkan dengan make up seadanya yaitu eyeliner, alis, dan lipstick. Bekerja di NGO tentunya tak menuntut make up, bahkan kadang-kadang saya juga berangkat ke kantor tanpa make up sama sekali dan tetap saja matching dengan seragam kaos dan jins (jangan sirik!). Untuk kulit badan, saya hanya menggunakan lotion drug store seperti Vaseline atau Nivea yang juga setiap bulan berganti varian tetapi saya selalu memilih body lotion dengan SPF

Secret Key Starting Treatment Essence (gambar dari sini)
Sunblock wajah favorit (gambar dari sini)

Sebamed Lip Defense (gambar dari sini)

2. Sebelum tidur, berhubung saya juga sering malas mandi maka saya hanya membersihkan wajah dengan Nivea Milk Cleansing dan toner. Saya tetap menggunakan essence dan moisturizer Secret Key untuk perawatan kulit di malam hari. Apabila sedang rajin mandi (biasanya setelah berolahraga) saya menggunakan body butter di tubuh dan menikmati aromanya.

3. Mengkonsumsi Vitamin E dan C, silakan pilih sendiri vitamin E dan C yang cocok dan banyak beredar di pasaran.

Saat ke Pantai

1. GUNAKAN SUNBLOCK! Wajib hukumnya untuk digunakan, bukan body lotion! Saya pernah menemukan teman yang sibuk mengoleskan body lotion saat di pantai, mungkin banyak yang belum ngeh pentingnya sunblock. Saya menggunakan sun block wajah setiap hari meskipun hanya di dalam kantor apalagi saat ke pantai. Untuk wajah saya tetap menggunakan Parasol SPF 30 dan untuk tubuh saya gunakan Banana Boat SPF 50. Sebelumnya saya sempat menggunakan Sunblock Nivea tetapi sukses membuat saya sunburn parah ketika seharian island hoping di Riung. Saya mengoleskan sunblock Banana Boat sebelum berangkat ke pantai tak lupa lipbalm Sebamed, reapply sebelum terjun ke laut (biasanya saat di atas perahu atau dermaga), reapply setelah 2 jam terpapar matahari. Saya sudah mencobanya ketika snorkeling di Alor, island hoping di Rote dan Scuba Diving. Saya bisa tetap menikmati keindahan pantai tanpa takut gosong dan leluasa menggunakan swim suit.
Sunblock ampuh (gambar dari sini)

2. Setelah aktivitas pantai, biasakan untuk mandi dengan air tawar dan sabun yang lembut. Oleskan after sun lotion atau lotion yang mengandung aloe vera, saya menggunakan Jergens aloe vera. Setiap hari oleskan body lotion seperti biasa dan 3 hari setelah beraktivitas di pantai lakukan scrubbing, saya biasa menggunakan Lulur Purbasari varian macam-macam untuk eksfoliasi kulit mati.

Aloe soothing sahabat pendingin (gambar dari sini)


3. SUNBURN, hal ini yang paling ditakuti tetapi tenang saja saya sudah menemukan solusinya. Untuk kulit sunburn biasanya langsung terasa perih ketika mandi sehabis aktivitas. Oleskan aloe vera gel atau lendir lidah buaya asli untuk menyerap panas di kulit biarkan hingga kering. Jika tidak menemukan lidah buaya, oleskan lulur mandi tapi jangan digosok atau kompres dengan es. Ulangi pemakaian hingga rasa perih hilang. Setelah 3 hari biasanya kulit akan mulai mengelupas disertai dengan rasa gatal luar biasa dan rasa panas. Untuk mengurangi gatal dan panas, oleskan Caladine cair dan jangan digaruk! Menggaruk hanya akan menambah iritasi dan memperlama proses penyembuhan. Beberapa hari kemudian kulit akan mengelupas dengan sendirinya, untuk menjaga kulit tetap lembap oleskan body lotion atau body butter. Untuk kulit wajah tetap gunakan moisturizer dan oleskan madu di malam hari, setelah seminggu lakukan peeling dan masker. Saya menggunakan peeling La Tulipe atau masker dan peeling murah meriah dari Mustika Ratu.

4. Rambut
Sehabis terkena air laut, rambut akan terasa kasar dan cenderung kusut. Segera keramas menggunakan shampoo yang lembut dan akhiri dengan hair mask. Sisir rambut menggunakan jari saat mengaplikasikan masker di rambut untuk memisah-misahkan rambut yang kusut. Bilas hingga bersih, keringkan dan oleskan hair oil.

Produk-produk di atas tidaklah sulit untuk ditemukan, bahkan di kota kecil seperti Kupang. Ohh ya untuk Secret Key saya tetap memilih belanja online dari beberapa online mall dan sejauh ini tidak pernah dikecewakan. Review dan pengalaman di atas juga berdasarkan pengalaman pribadi dan keterbatasan uang jadi belum tentu cocok di semua orang. Apapun aktivitasmu jangan pernah lupakan merawat diri dan jangan pernah takut pada matahari!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerja di NGO, Ngapain Aja?

Empat tahun bekerja di Non Government Organization alias Lembaga Non Pemerintah pastinya telah mengubah banyak hal dalam diri saya, tetapi rasanya setiap bertemu orang baru pasti muncul beberapa pertanyaan yang sama. Oke, saya akan menuliskan beberapa pertanyaan umum yang harus kamu jawab dan jelaskan mengenai status pekerjaan mu. Kiranya bisa menjawab beberapa pertanyaan yang sering mampir ke saya atau jika berkenan mungkin bisa menjadi referensi untuk menjelaskan pekerjaan mu saat ini. 1.               Itu kerjanya ngapain aja? Buanyaakkk, tergantung project, fokusnya, visi misi, Programme Goal, Outcome, Output . Bekerja di NGO pastinya merespon suatu isu sosial, nahh namanya isu social pasti luaaasss sekali. Setelah itu tanyakan saja “Fokus Programnya apa?” Disitu akan muncul istilah pemberdayaan masyarakat, lingkungan, anak, gender, imigran, buruh, pertanian, perikanan, udara, dll. Intinya bekerja di NGO itu men support masyarakat/kaum marjinal atau bahkan pemerintah untuk

Perjalanan di Bawah Laut Kupang

Saya mengingat ketika di akhir tahun 2014, sejenak sebelum berpindah ke tahun 2015 saya sempat mencoba menuliskan resolusi di tengah kesendirian menikmati malam tahun baru sembari mengintip warna-warni kembang api dari jendela kamar. Ada beberapa hal yang saya tuliskan, jujur itu hanya terbersit tiba-tiba dan saya hanya menuliskannya di sebuah aplikasi catatan di HP saya yang masih berusia 3 bulan pada saat itu. Tanpa disangka 3 bulan kemudian HP itu rusak akibat kecerobohan saya saat pergi ke Pulau Kera, Kupang. Bukan tercebur air laut tetapi malah ketumpahan sebotol penuh air mineral di dalam tas saya saat berada di perahu. Beberapa bulan setelah kejadian HP rusak, saya pergi bersama teman jalan terbaik saat itu mencari informasi mengenai spot snorkeling di Kupang mulai dari bertanya ke instagram, komunitas di facebook hingga mendatangi Polairud Kupang demi impian snorkeling. Akhirnya kami menemukan komunitas snorkeling dan ikut snorkeling pagi ataupun sore di tempat itu. Saya j

Tentang Sebuah Pekerjaan

Berapa lama kah saya tidak kembali mem posting sesuatu di blog? TIDAK TERHITUNG. Saya ingat terakhir kali menulis tentang skripsi dan kelulusan saya, mungkin itu tahun lalu. Di tahun 2014 apa saja yang telah terjadi? BANYAK, saya akan menuliskan perjalanan saya menemukan pekerjaan. Suatu hal yang saya idamkan sedari lulus kuliah, yaitu PEKERJAAN. Sebelumnya saya selalu berpikir bahwa kelak setelah dinyatakan lulus oleh universitas, saya akan segera menemukan pekerjaan dengan standar gaji ideal yang tersusun dalam benak seorang freshgraduate. Ternyata tidak semudah itu kawan, bangku kuliah belum memberikan beberapa SKS berjudul “REALITA”. Tapi itu tidak masalah, ketika kuliah kita memang diajarkan untuk berpikir ideal dan mengkonstruksi standar sebatas pengetahuan kita, ketika lulus orang-orang akan menyambut dengan ucapan, “Selamat datang di kehidupan nyata…” Cukup lama waktu yang saya jalani dengan berstatus pengangguran, 8 bulan saya berusaha menemukan pekerjaan dari penuh s