Tulisan ini dibuat bukan karena saya anti pernikahan atau melarang orang lain menikah. Sebuah catatan keresahan melihat trend kampanye nikah dan pelemahan diri beberapa pihak yang seakan-akan merasa tak berharga karena belum menikah.
1. Supaya tidak sendiri
Manusia adalah makhluk
sosial, memang benar tidak mungkin hidup sendiri. Tetapi definisi hidup sendiri
bukan Cuma berpasangan dengan suami/istri. Saat ini pun kamu pasti punya
saudara, sahabat, rekan kantor, teman, bahkan para driver online belum lagi teman
di dunia maya.
2. Supaya ada yang urus
Bukannya sejak kecil sudah diajari untuk
mandiri? Tanpa pasangan pun kamu sudah survive sejak kuliah dan bekerja terus
kenapa giliran makin dewasa minta diurusin? Trus maksudnya diurusin apa sih?
Butuh yang bersihin rumah dan masak? Silakan kontak penyalur PRT atau paling
gampang tinggal buka aplikasi Go dalam smart phone mau apa saja bisa dilayani.
3. Untuk membahagiakan orangtua
Standar ya pasti orangtua ingin anaknya bahagia
dan cara satu-satunya adalah menikah karena menikah=bahagia. Tapi coba
diingat-ingat bukannya orangtua sudah bahagia dengan punya anak dan bisa punya
kehidupan yang baik. Katanya kasih orangtua sepanjang jalan tak terbalas, loh
kok nuntut dibahagiakan lagi dengan pernikahan anaknya. Buat yang single, ingat
segala pemberianmu kepada orangtua tidaklah berarti sebelum kamu memberikan
menantu bagi mereka!
4. Untuk bahagia
Defenisi bahagia itu banyak, salah satunya
menikah. Terbukti di ucapan selamat, selalu ada tulisan “Selamat Bahagia” tapi
ingat itu Cuma salah satunya! Ada banyak jalan menuju bahagia, dan tiap orang
punya jawabannya masing-masing.
5. Untuk melanjutkan keturunan, kemudian pakai ayat “Beranak cuculah, berkembang biak,
penuhilah bumi… bla…bla…bla…”
OK, habis menikah emang biasanya pasti
mendapatkan pertanyaan kapan punya anak? Sayangnya kita belum bisa memprediksi
berhasil punya anak dalam waktu kapan dan ini sungguh menjadi pertanyaan
mengerikan bagi beberapa orang. Anak adalah anugerah Tuhan dan kita tidak bisa
memprediksi dianugerahkan kapan atau bahkan mungkin tak ber hak. Lantas kalau
nanti ternyata tidak sesuai harapan, mau salahkan siapa??? Tuhan?
6. Memuluskan jalan ke surga
Serem yak, ternyata menuju surga emang
bener-bener ribet. Ga cukup jadi orang baik bahkan status single dan menikah
juga menentukan. Kasihan banget ya kalo nanti ternyata pas kiamat atau
meninggal masih status single bakal lama ngantri nya di pintu surga. Ternyata
nasib jadi single emang ga enak, di dunia dihakimi sampai pintu surga juga
begitu.
7. Menghindari zinah
Zinah
dan dosa lainnya itu ada sejak dalam pikiran, misalnya ketika lihat cewe cantik
kalau reaksinya “Wahh dia cantik deh” itu kan bentuk memuji, tapi kalau jadi
“Wahh dia cantik, pengen colek atau godain” itu namanya dosa. Jadi menikah
bukan bentuk menghindari zina, coba tanyakan pada diri sendiri untuk mengetahui
niat awal saat menikah
8. Bisa pacaran halal
Ohh ya, hestek kekinian ini lagi rame banget di
instagram. Ribet emang hidup di Indonesia, pacaran aja pake sertifikat halal
trus yang haram bakal neraka lagi dong??? Panasss! Kita ini masih sama-sama
manusia ga perlulah labeling kaya makanan yang kudu diuji
berkali-kali demi keamanan hidup manusia lainnya. Mau pacaran bagaimana juga ya
monggo, yang penting bertanggung jawab ga perlu halal haramnya.
9. Hidup lebih tenang
Yakin
abis nikah jadi makin tenang? Hidup sendiri udah cukup ribet apalagi kalo harus
berdua, belum lagi setelah nikah harus mikirin urusan keluarga sendiri sampai
keluarga besar. Menyatukan 2 keluarga terlebih kalau kamu masih orang Indonesia
justru menghasilkan pertanyaan template lebih banyak lagi. Hidup berdua juga
otomatis kebutuhan rumah tangga akan meningkat sehingga butuh teknik khusus
untuk mengelolanya bukan sebagaimana seorang single.
10. Supaya cepat kaya
Bersyukurlah
kalau pasanganmu memang orang kaya tapi sayangnya jumlah orang kaya itu juga
terbatas, Negara kaya juga masih sedikit dibandingkan Negara miskin atau Negara
berkembang. Saran saya kalau pengen cepat kaya, silakan bekerja lebih keras
supaya menghasilkan pemasukan yang lebih tinggi dan berhemat sebisa mungkin
supaya saldo tabungan bertumbuh, investasikan penghasilanmu, mulai bisnis,
focus pada diri sendiri. Yakinlah bahwa kaya bukan sekedar mimpi (Enak ya jadi
motivator cepat kaya)
11. Mengakhiri drama hidup seorang single
Jadi single emang ribet tapi percayalah
menikah juga tak kalah ribet dengan kehidupanmu sebelumnya. Semua manusia butuh
panggung untuk menjalankan drama hidup dan apabila merasa panggung dan drama
saat ini kurang menantang, mungkin sudah saatnya kamu mencari panggung baru dan
melatih kemampuan drama yang lebih tinggi di sana. Menikah juga sama drama nya
dengan kehidupan single, bukan mengakhiri tetapi membawa mu ke drama babak
baru.
12. Pengen punya kisah hidup seperti Princess
Disney dan buku dongeng , “Mereka pun menikah dan hidup bahagia”
Betapa dongeng-dongeng masa kecil mengkonstruksi
pola pikir kita bahwa menikah adalah akhir bahagia dari semua perjuangan.
Seorang putri yang berjuang, memasak, menyanyi, bahkan punya kekuatan super
akan ditaklukkan oleh seorang pangeran berkuda putih dan hidup dalam istana.
Tidak pernah ada dongeng yang menjelaskan kehidupan seorang putri setelah
dipersunting, ribetnya hidup dalam istana dan terpenjara. Untungnya saat ini
Disney sudah menghasilkan tokoh perempuan yang powerful dan tak melulu menjual
kharisma sang pangeran
13. Menikah adalah simbol kesuksesan
Sama
seperti bahagia, setiap orang juga mempunyai pemahaman sukses nya
masing-masing. Menikah bukanlah perlombaan atau jenjang karir yang harus
dicapai setiap tahunnya. Setiap orang pasti berjuang untuk kehidupan, dan tak
selalu harus dinilai dengan indikator menikah. Banyak orang yang tidak menikah
justru berbuat besar bagi orang lain bahkan berkontribusi di level dunia. Apakah
mereka tidak sukses?
14. Supaya bisa punya foto keluarga lengkap,
happy dengan anak cucu ala-ala iklan sirup lebaran
Ketahuilah bahwa keluarga sesungguhnya bukan
terlihat dari foto kumpul-kumpul saat hari libur, tetapi perjuangan saat
melaluinya. Menghasilkan anak-anak dan keluarga happy tentunya butuh usaha dan
dana besar. Yang hobi nyuruh nikah kira-kira tahu gak ya ribetnya tuntutan
hidup saat ini belum lagi indicator kesejahteraan anak dan keluarga??? Emang
buat memenuhi itu cukup dengan niat nikah (yang lebih sering diburu-buru),
cinta dan kegalauan? Sepertinya tidak
15. Supaya ngerasain jadi raja dan ratu sehari
di acara pernikahan, bosen jadi tamu kondangan, pengen bridal shower pake
dresscode putih, makan kue bridal shower bentuk penis, upload foto ala candid
di instagram, instastory sampe mabok, dihalalin, dll
Selamat
anda menjadi korban sosial media!
MENIKAH BUKAN LIFEGOALS
SEMUA ORANG!
Menikahlah ketika kamu
sudah selesai dengan dirimu, siap menjalani tahapan baru, dan memahami bahwa
menikah akan membawa mu menuju tanggung jawab baru menghasilkan keluarga utuh
dan berkontribusi untuk membangun dunia yang lebih baik. Bukan karena
pertanyaan dari lingkungan ataupun karena tuntutan sosial media.
Komentar
Posting Komentar